PENGARUH AKTIVITAS PELAKU KESENIAN KOTA LASEM TERHADAP KUALITAS EKSISTENSI RUANG KOTA


Abstrak

Kota Lasem memiliki banyak julukan yang mendeskripsikan dirinya pada masyarakat luas, diantaranya adalah kawasan pecinan, centra batik, kota santri, kota candu, kota wayang pesisir, kota wisata budaya, dsb. Kota kecamatan di kabupaten rembang ini memiliki beragam budaya yang membuatnya mampu mempertahankan eksistensinya. Eksistensi suatu kota yaitu kemampuan suatu kota untuk mempertahankan fungsi dan nilai-nilai yang ada didalamnya.

Perkembangan kota Lasem menarik untuk diamati, terutama pada pelaku kesenian. Perkembangan kota seringkali mengabaikan pelaku kesenian sebagai media publikasi kota kepada masyarakat luas. Hadirnya pelaku kesenian yang membentuk komunitas di kota Lasem mengakibatkan timbulnya ruang komunitas yang terbentuk spontan di kota, misalnya area jalan yang kemudian digunakan pada waktu khusus untuk pentas, ruang terbuka hijau yang dalam waktu spontan berubah fungsi menjadi area pertunjukan. Fenomena tersebut terkadang menimbulkang efek negative bagi ruang publik diantaranya macet.

Aktivitas pelaku kesenian merupakan bagian dari gambaran identitas kota yang sekilas memberikan makna ruang melalui hasil kesenian nya, hal tersebut membantu untuk mempertahankan eksistensi suatu kota, sehingga perlu  penyelesaian secara lebih spesifik untuk mempertahankan  eksistensi suatu kota. Sebuah ruang yang menggambarkan identitas kota secara lebih menyeluruh dari sejarah, budaya, dan interaksi sosial secara luas dan semestinya. Konsep dengan fungsi utama komunitas sebagai identitas yang dapat dikembangkan sebagai objek wisata merupakan rekomendasi untuk meningkatkan kualitas eksistensi kota Lasem.

Kata kunci : Sejarah dan budaya kota Lasem   Identitas kota   Komunitas   Eksistensi

                                                                                                                                                           

Abstract

               Lasem has many nicknames that describe itself to the public, is a pecinan area, batik center, santri city, opium city, coastal city, cultural tourism city, etc. Subdistrict towns in this district has a variety of cultures that are able to owned its. The existence of a city is the ability of a city to function and the value that is in it.

        The development of Lasem is interesting to observe, especially on the performers of art. The development of the city often ignore artists as media publications of the city to the wider community. The presence of artists who formed the community in the city of Lasem resulted in the emergence of spontaneous community spaces in the city, for example the road area which was then used in a special time for the stage, green open spaces that in spontaneously changed function into the show area. The phenomenon sometimes creates negative effects for public space such as traffic jam.

               he activity of artisans is part of the image of identity that gives a glimpse of space through its artistic results, it helps to maintain the existence of a city, so it needs a more specific solution to maintain the existence of a city. A space that depicts the city's identity more thoroughly from history, culture, and social interactions widely and properly. The concept with the main function of the community as an identity that can be developed as a tourist attraction is a recommendation to improve the quality of existence of Lasem.
 

Keywords :history and culture   city identity   community   existence


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI GESTALT DALAM FORMAL DESIGN