CHANGE, CONTINUITY DAN SUSTAINBILITY RUMAH DOME YOGYAKARTA

 



LATAR BELAKANG

Sejarah Pendirian Rumah Dome

Rumah dome adalah rumah berbentuk setengah lingkaran yang dibangun untuk korban bencana gempa bumi di Yogyakarta pada tahun 2006 Komplek perumahan Teletubbies ini berada di Desa Nglepen, Prambanan, Sleman, Yogyakarta. Rumah Teletubbies sebenarnya adalah rumah biasa yang digunakan sebagai tempat tinggal, disebut rumah Teletubbies karena bentuknya yang mirip dengan rumah pada kartun Teletubis di televisi. Rumah Teletubbies juga disebut dengan rumah dum karena bentuknya seperti dum atau tenda setengah lingkaran.Rumah Teletubbies memiliki fungsi utama sebagai tempat tinggal seperti rumah pada umumnya, tetapi sejak berdiri rumah tersebut sudah dikondisikan menjadi desa wisata. Desa dengan rumah Teletubbies tersebut dijadikan sebagai desa wisata karena bentuk rumahnya yang unik. Rumah dengan bentuk seperti kubah dirancang supaya tahan terhadap guncangan gempa bumi

Tahun 2006, Yogyakarta diguncang gempa dengan kekuatan 5 skala richter lebih.Gempa ini mengakibatkan hampir semua rumah warga di Desa Ngelepen rubuh dan tidak bisa ditempati lagi.Oleh karena itu, para penduduk desa Nglepen dievakuasi ke tempat yang lebih aman.Lembaga Masyarakat Non-Pemerintah dan Domes for The World Foundation memberikan bantuan berupa rumah kepada penduduk Ngelepen pada bulan September 2006. Donatur tunggal dari pembuatan rumah tersebut adalah Ali Alabar. Ali Alabar adalah seorang pemilik Emaar Property Dubai. Rumah Teletubbies di Yogyakarta ini diresmikan oleh Menteri Pemukiman Hidup, Prof. Dr. Alwi Sihab. Acara peresmian dan penyerahan rumah Teletubbies dilakukan pada tanggal 29 April 2007. Perkampungan baru ini kemudian diberi nama New Ngelepen. Rumah Teletubbies yang ada di Prambanan ini ialah satu-satunya kompleks rumah Dome yang ada di Indonesia dan juga di Asia.

Sumber : (http://id.wikipedia.org/wiki/Rumah_Teletubbies)

 

Sistem Kepemilikan Tanah dan Rumah

Terdapat 80 unit, yaitu diantaranya ada 70 unit hunian, 2 aula, 2 unit kesehatan, dan 6 MCK umum. Sistem kepemilikan tanah dan rumah di desa wisata rumah dome adalah dengan cara lotre atau undian. Pembatas antara lahan yang satu dengan yang lainnya yaitu dengan menggunakan patok, beberapa di batasi dengan drainase dan vegetasi. Antara block yang satu dengan yang lainnya pembatasnya menggunakan jalan. Walaupun secara nyata rumah dan lahan telah menjadi millik warga sesuai janji sebelumnya, namun sekarang ada beberapa embel-embel yang membuat warga semakin risau. Yaitu pembayaran iuran lahan, dengan demikian untuk menutupi pembayaran lahan beberapa warga membuat desa wisata rumah dome, tetapi karena telah menjadi desa wisata perkampungan tersebut semakin dikenai biaya dari dinas pariwisata. Jadi walaupun rumah dan lahan telah dimiliki oleh warga, namun secara deyuris lahan tersebut masih milik pemerintah.

 

LOKASI

Letak Geografis Rumah Dome



Secara geografis, keadaan tanah di daerah sleman relative datar. Sehingga warga yang berusia diatas 50an yang masih ingin bekerja lebih menyukai daerah tersebut. Keadaan tanah didaerah ini juga sangat subur sehingga kebanyakan matapencarian daerah setempat adalah bertani. Pada gambar diatas, terlihat garis besar berwarna biru, daerah ini memiliki aliran sungai yang sangat bagus, walaupun seringkali ketika hujan deras daerah ini akan terkena banjir.

 

Batas-Batas Wilayah

Batas-batas wialayah di daerah wisata rumah dome kebanyakan menggunakan vegetasi, disekitaran rumah terdapat vegetasi yang menandakan bahwa wilayah tersebut milik tetangganya. Juga ada pembatas yang lain yaitu dengan menggunakan saluran pembuangan (got). Got sangat menentukan area wilayah milik warga, sangat terlihat jelas dari denah di atas, pembatasan wilayah sangat merata.  Selain got dan vegetasi, wilayah satu dan wilayah yang lainnya juga dibatasi oleh jalan besar. Jalan juga sebagai faktor pembatas, karena jalan juga sebagai pemisah antara block yang satu dengan blok yang lainnya.

 

Pencapaian ke Lokasi

Area rumah dome cukup jauh, sehingga untuk ketempat tersebut kita harus menggunakan kendaraan, untungnya lokasi ini tidak begitu susah untuk didatangi, dan jalan untuk ke lokasi ini tidak begitu sulit, sehingga kendaraan mobil dan motor bisa masuk ke tempat ini. Selain itu, untuk ke tempat ini, sangat tidak susah cara mengetahuinya adalah sebelum mendapatkan candi prambanan, kita akan belok ke kanan, kemudian mendapat sebuah pasar, dan tempat ini tidak membingungkan, karena sebelum masuk ke tempat ini, sudah terdapat papan yang tertera dipinggir jalan yaitu “DESA WISATA RUMAH DOME”  tidak begitu sulit. Untuk mengelilingi desapun tidak begitu sulit, didepan rumah telah tertulis block, dan tanda pengenal bangunan apa yang kita jumpai. Warga ditempat inipun sangat bersahabat.

 

Peta Lokasi

Site Plan


KARAKTERISTIK KAWASAN

Deskripsi kawasan secara umum

Secara umum kawasan ini memiliki bentuk rumah yang unik, bentuknya seperti kurungan ayam, karena rumah rumahnya yang unik banyak yang datang melihat sehingga menjadi desa wisata. Desa ini memiliki total bangunan awal 80 unit, diantaranya 70 unit hunian, 1 unit aula, 2 unit kesehatan, 6 mck umum. Namun karena faktor lingkungan dan kebutuhan masyarakat, beberapa unit sudah mulai berubah, ada beberapa penambahan disekitar rumahnya juga penambahan rumah baru. Bahannya juga menggunakan bahan local. Banyak warga masih mengeluh menggunakan rumah dome ini, dikarenakan masih banyak yang harus beradaptasi, dari ruang dalam yang kurang mencukupi, juga dari faktor kebutuhan masyarakat. Secara umum kawasan ini sangat menguntungkan, pertama dari kondisi lahan, sekalipun tanahnya sangat lembek, namun sangat bangus sebagai tempat untuk bertani. Disekitar lokasi ini terdapat 2 sungai besar, sehingga masyarakat ditempat ini tidak pernah mersakan kesusahan air, selain itu tanah di tempat ini datar, tempat ini cukup bagus untuk masyarakat yang lansia, karena tidak akan sulit untuk naik turun gunung. Udara disekitar tempat ini juga cukup bagus, sekalipun kondisinya cukup panas, namun masih sangat segar diakibatkan penanaman vegetasi yang sangat banyak disekitar rumah.

 

Pola sirkulasi

 

Pola sirkulasi ditempat ini sangat bagus, pertama sirkulasi ruangnya, walaupun tempat ini panas, namun sirkulasi udaranya masi sangat baik. Dilihat dari sekeliling rumah yang ditanami tumbuhan, terlihat dari pola sirkulasi air kotor dan air bersih juga sangat tertata, bisa dilihat dari tata aturan got disetiap rumah dan juga pembuangan sampah tidak dilakukan secara sembarangan, disetiap blok terdapat kotak pembuangan sampah, sehingga bisa dikatakan bahwa kawasan ini masih sangat tertata tentang pola sirkulasi. Dimulai dari sirkulasi udara, air,  hingga sirkulasi kendaraan yang keluar masuk, pembentukan jalan di tempat ini juga tidak begitu rumit, sehingga untuk kendaraan besar seperti mobil dan truk bisa memasuki tempat ini.

 

Pola lanskap

Pentaan lanskap kawasan dapat dilihat dari awal memasuki kawsan tersebut, ada nya tempat parkir untuk umum, setiap blok memiliki tempat pembuangan sampah yang besar, kemudian setiap blok memiliki mck umum. Daerah rumah yang berada di depan jalan masuk menjadi tempat public, disana terdapat barang-barang jualan juga selain itu bisa dijadikan tempat beristirahat sejenak bagi pengunjung untuk membeli jajanan.

 Tampak / potongan kawasan




FASILITAS PUBLIK



Kamar mandi / wc umum

Kamar mandi / wc terdapat di tengah blok, karena kamar mandi / wc digunakan secara umum. Terdapat 2 buah ruangan, sebelah kiri, adalah toilet untuk pria, dan sebelah kanan untuk wanita. Masing-masing kamar mandi terdiri dari 4 buah ruangna, karena digunakan oleh banyak orang kamar mandi / wc ini terlihat cukup kotor dan tidak terawat. Beberapa warga di blok E telah membuat kamar mandi sendiri di dekat rumahnya, sehingga kamar mandi umum ini sudah terlihat cukup tidak terawat. Banyak warga juga masih mengeluh karena kamar mandi / wc ini di karenakan kamar mandi / wc saja tidak cukup, sehingga ditambahkan lagi daerah sekitar kamar mandi untuk digunakans ebagai tempat mencuci dan lain sebagainya.

 

Rumah pertemuan warga.

Dulu, sebelum desa ini menjadi desa wisata, sebagai tempat pertemuan warga adalah rumah ketua RT, namun kadang tidak mencukupi, sehingga sebuah rumah dialokasikan sebagai aula untuk pertemuan warga. Terkadang juga masih ada warga yang risau karena biasanya ada pertemuan untuk ibadah dan arisan namun tempat dirumah sangat tidak memadai, biasanya mereka menggunakan jalan, namun sekarang telah dibangun rumah dengan dua tingkat sehingga untuk pertemuan biasanya digunakan tempat yaitu loteng rumah tersebut. Dan juga dengan adanya loteng tersebut yang bahannya kayu, hal tersebut sangat membantu, sehingga rumah tersebut sudah cukup adem, dikarenakan kayu membantu menahan rambatan panas untuk sampai ke lantai satu.

 

 

Ruang komunal

Lokasi ini tidak memiliki gang kecil, namun terdapat gang masuk yang memiliki jalan yang cukup lebar. Gang depan rumahpun tidak terlihat seperti gang-gang didaerah perkotaan atau desa lainnya yang berhimpit, namun gangnya dengan bukaan yang cukup lebar. Ketika mengsurvei tempat ini, kami tidak melihat pos kamling, sehingga saya sendiri tidak begitu tau bentuk pos kamling ditempat ini seperti apa.

 

UNIT RUMAH

Tipe-tipe rumah dome asli

-          Denah rumah awal



  •        Karakteristik fisik

Karakteristik fisik yang asli yaitu;

bentuk bangunannya bulat, hanya terdiri oleh 1 lantai, tanpa tritisan,

  • Konstruksi bangunan

Perbandingan pasir dan semen adalah 1:2

Proses pembuatan dimulai dari lantainya dulu, kemudian dipasang balon, kerangka besi di luar cetakan. Total biaya pada tahun 2006, @80.000.000

  • Bukaan

Bentuk bukaan pintu, jendela masih terkesan sama dengan rumah biasa, hanya saja sedikit lebih tinggi, dan kecil.

  •  Bahan / material

1 rumah dome bahan-bahan konstruksinya adlah :

300 batang besi ; unutk atap 10mm, dan lantai 12mm

50 sak semen

1 truk pasir

500 buah batu bata

 

TIPE-TIPE PERUBAHAN RUMAH :

Tampak bangunan 

Banyak perubahan yang terjadi dari tampak bangunan, diantaranya ialah, tambahan tritisan pada atas pintu dan jendela, dekarenakan faktor lingkungan dan cuaca. Bahan pintu dan jendela terbuat dari kayu, jika tidak ditutupi oleh tritisan, maka pintu dan jendela tersebut akan lapuk dikena matahari dan hujan, selain itu ketika hujan jika ditutupi maka air hujan akan masuk hingga dalam rumah. Banyak juga warga yang membutuhkan penambahan ruang, diantaranya untuk penyimpanan hasil panen, sehingga ada beberapa rumah yang menambah ruang disebelah rumahnya.

Perubahan tata ruang dalam

Perubahan tata ruang dalam, terjadi pada penambahan lantai dua, dikarenakan banyak warga membutuhkan tempat untuk pertemuan dengan keluarga, teman arisan, ataupun untuk beribadah. Sehingga diberi tambahan ruang lantai dua.

PERMASALAHAN

Tata ruang dalam

Permasalahan pada ruang dalam, yaitu masih dibutuhkan sirkulasi ruang yang lebih besar, tata ruang dalam terdiri dari 2 buah kamar, 1 ruang tamu, dan 1 dapur. Untuk keluarga kecil ruang tersebut sangat cukup. Namun untuk keluarga yang memiliki 3 orang anak atau lebih, dan anaknya sudah besar, tidak mungkin masih tidur sekamar dengan orang tuanya. Kemudian ruang tamu yang sangat kecil, sehingga untuk tamu yang datang dengan jumlah yang banyak mereka masih bingung harus ditempatkan dimana. Selain itu dapurnya juga menggunakan kompor gas, karena kalau menggunakan kayu bakar atau kompor maka langit-langitnya akan hitam, sedangkan warga setempat masih banyak yang belum tau cara menggunakan kompor gas.

Tata ruang luar

Tata ruang luar sudah sangat baik, namun tidak terdapat lahan yang cukup luas untuk menjemur hasil panen mereka, sehingga beberapa diantara warga menggunakan jalan besar untuk menjemur hasil panen mereka. Kemudian untuk blok E, terkadang terjadi penyumbatan pada sungai, sehingga terkadang sungai tersebut meluap dan berdampak banjir di daerah sekitar blok E. terkadang hasil panen yang masih dijemur habis di bawa banjir.

 

 

 

Kenyamanan fisik

Banyak warga yang masih tidak nyaman dengan daerah tersebut, beberapa diantara mereka telah pindah ke rumah yang berada di perkotaan. Ini diakibatkan oleh faktor sirkulasi udara yang masih sangat berhimpit, pencahayaan yang berlebihan, kemudian kondisi lingkungan yang tidak mendukung diantaranya iklim dan cuaca yang mulai tidak menentu.

Kenyamanan psikologis

Secara psikologis, mereka merasa tidak puas akan pemenuhan ruang didaerah tersebut, namun jika harus pindah, banyak warga yang tidak ingin pindah dikaeranakan tidak memiliki rumah didaerah lain. Selain itu mereka harus membayar iuran bulanan yang tidak seperti perjanjian dahulu.

 

ANALISIS

Prinsip-prinsip change and continuity

Elemen yang berubah adalah penamaban tritisan pada tampak rumah, penambahan lantai dua pada denah rumah, selain itu adapun beberapa rumah yang menambah bangunan baru seperti garasi, dapur, dan lain sebagainya. Elemen-elemen yang masih bertahan yaitu bentuk rumah yang seperti sangkar burung karena ketika gempa rumah tersebut tidak terasa goyang, kemudia pintu dan jendela yang masih terbuat dari kayu, dan ruangannya masih dengan 1 buah ruang tamu, 2 buah kamar, dan 1 buah dapu.

Perubahan tersebut terjadi, karena faktor kebutuhan masyarakat juga pemenuhan akan kebutuhan lingkungan. Contohnya penambahan pada lantai dua untuk mengadakan pertemuan sangat dibutuhkan ruang tersebut. Kemudia penambahan dapur d sebelah rumah, karena warga masih belum bisa menggunakan kompor gas. Beberapa elemen yang masih belum berubah itu dikarenakan faktor lingkungan, misalnya tanahnya lembek, sehingga bentuk rumahnya harus tetap seperti sangkar burung, kemudia karena bentuk seperti demikian maka ruangannya memang harus memadai atau sedanya saja. 



SUSTAINABILITY (KEBERLANJUTAN)

Menurut saya, dan dari beberapa penjelasan warga setempat, rumah dome ini akan terus berlanjut, dikarenakan faktor alam yang mendukung, yaitu tanahnya yang subur, sebagai petani tempat ini akan sangat mendatangkan rejeki, air yang tidak sulit, kemudian lokasi ini memiliki jalan yang datar. Sehingga tidak sulit untuk warga yang lansia bekerja ditempat ini.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

TEORI GESTALT DALAM FORMAL DESIGN